Skenario Drama - Jauhara ZR
Judul: Teman Sekolah Baru
Tema: Sekolah
Tokoh: Nadya, Elvira, Bu Novi
Sinopsis:
Nadya adalah siswi pindahan dari
SMA lain yang pindah ke SMAN 77. Nadya pindah dari sekolah lamanya karena tidka
nyaman dengan kelakuan siswa-siswi di sekolah lamanya tersebut. Nadya
sebetulnya ingin homeschooling saja. Namun, orang tuanya tidak
mengizinkan, karena orang tua Nadya ingin Nadya bisa sekolah sambil
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Nadya pun akhirnya memutuskan
untuk mengikuti keinginan orang tuanya itu. Karena trauma, Nadya pun menjadi
siswi yang tertutup di sekolah barunya. Namun, kehadiran Elvira dan Bu Novi
yang merupakan wali kelasnya, telah merubah diri Nadya.
Dialog:
Suatu hari di kelas XI IPS SMAN 77,
Bu Novi yang merupakan wali kelas dari kelas XI IPS memperkenalkan kepada
murid-muridnya seorang siswi baru bernama Nadya.
Bu Novi: “Anak-anak, hari ini Ibu
akan memperkenalkan siswi baru pindahan dari SMAN lain. Ayo, Nadya, perkenalkan
dirimu kepada teman-teman barumu.”
Nadya (dengan nada datar): “Hai
semua, nama saya Nadya. Saya pindahan dari SMAN lain. terima kasih.”
(murid-murid lain tidak bereaksi
apapun, selain menatap heran Nadya yang memperkenalkan dirinya dengan nada
suara yang datar)
Bu Novi: “Terima kasih, Nadya. Oke,
mulai hari ini dan seterusnya, Nadya akan menjadi bagian dari kelas kita. Ibu
mohon kepada kalian supaya kalian memperlakukan Nadya dengan baik. Mengerti?”
Murid-murid: “Iya, Bu Guru.”
Bu Novi: ” Nah, Nadya,
ayo silakan duduk. Kamu duduk di sebelah Elvira ya (sambil menunjuk bangku
Elvira yag ada di sebelah kanan Bu Novi)”
Nadya: “Iya, Bu.”
(Nadya pun duduk di bangku yang
dimaksud Bu Novi tersebut)
Elvira: “Hai, Nadya, namaku
Elvira.”
Nadya: “Iya, aku tahu. Kan tadi
Bu Novi sudah bilang. ” (berbicara dalam hati: Ih, sok ramah sekali anak ini.
Nanti juga ujung-ujungnya dia bakal mejahili dan menggosipi aku seperti
sisw-siswi lain di sekolahku yang dulu)
Elvira: Huh, kenapa
sih perempuan ini? Diajak kenalan malah ketus jawabannya.
Nadya, Elvira, dan mrid-murid
lainnya pun kemudian belajar seperti biasa. Singkat cerita, bel pulang pun
berbunyi. Itu artinya, pelajaran pun telah usai, dan murid-murid pun
dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat bel pulang tersebut
berbunyi, Elvira pun mengajak Nadya untuk pulang bersama.
Elvira: “Nad, rumah kamu dimana?
Kita pulang bareng, yuk.”
Nadya: “Kamu nggak usah
tahu di mana rumahku. Lagian, aku bisa pulang sendiri.”
Nadya pun kemudian bergegas pergi
dari hadapan Elvira.
Elvira: Huh,
menyebalkan sekali anak itu. Apa dia aku gampar saja ya, supaya dia tidak
begitu padaku? Ah, nggak usahlah! Nanti ujung-ujungnya ada masalah! Mending aku
ceritakan saja kelakuannya pada Bu Novi, sekaligus aku tanya beliau soal
kelakuannya itu. Kali aja Bu Novi tahu dari orang tua Nadya soal kelakuan
anaknya tersebut.
Novi pun lalu bergegas ke ruang
guru untuk mencari Bu Novi.
Di ruang guru
Elvira: “Assalamualaikum.”
Bu Novi: “Waalaikumsalam. Eh,
Elvira. Ada apa datang ke sini?”
Elvira: “Eh, Ibu, kebetulan Ibu di
sini. Begini Bu, saya ingin cerita soal perlakuan Nadya ke saya.”
Bu Novi: “Loh, memangnya apa yang
Nadya lakukan ke kamu sampai kamu mengadu ke Ibu?”
Elvira pun menceritakan semua
perlakuan Nadya tersebut kepada Bu Novi.
Bu Novi: “Oh, jadi begitu.
Kebetulan, sebelum Nadya Ibu perkenalkan ke kelas, Ibu sempat berbincang sebentar
dengan orang tuanya. Kata orang tuanya, Nadya itu pindah ke sini karena di
sekolah sebelumnya dia sering diperlakukan tidak baik oleh teman-temannya. Oleh
karena itu, dia jadi tertutup dan trauma atas kejadian tersebut. Tadinya Nadya
ingin di-himeschooling-kan
leh orang tuanya. Tapi, orang tuanya tidak mau karena mereka ingin Nadya punya
teman dan bisa berbaur dengan lingkungan di sekitarnya. Jadi, saran Ibu buat
kamu, kamu jangan marah atau benci sama Nadya. Tapi, kamu justru harus membuat
Nadya nyaman di sekolah kita. OK?”
Elvira: “Oke, Bu.”
Keesokan harinya di kelas pada
waktu istirahat.
Elvira: “Nad, aku mau bicara
sesuatu sama kamu. Bolah kan?”
Nadya: “Kamu mau bicara apa?”
Elvira: “Nad, maaf kalau aku
lancang. Nad, aku tahu dari Bu Novi soal alasan kamu pindah ke sekolah ini. Aku
tahu bahwa apa yang kamu alami di sekolah bikin kamu jadi waspada dan enggan
bergaul sama aku dan yang lain. Tapi Nad, murid-murid di sini tidak sama
seperti di sekolah kamu dulu. Insya Allah aku dan teman-teman lainnya tidak
akan melakukan apa yang dilakukan oleh murid-murid di sekolah kamu yang dulu.
Aku tahu mungkin kamu nggak bakal langsung terbuka sama kami. Tapi, kalau
kamu ada apa-apa, Insya Allah kami akan bantu kamu sebisa kami.”
Nadya: “Vir, maafkan aku kalau aku
belum bisa terbuka sama kamu dan yang lain. Aku memang masih trauma sama apa
yang aku alami di sekolahku yang dulu. Aku takut kalau kalian itu hanya baik di
awal sama aku, terus kalian akan nge-bully aku dan ngegosipin aku di
belakang. Mungkin aku butuh banyak waktu supaya aku bisa terbuka dan percaya
sama kalian.”
Elvira: “Ya, gapapa
kok Nad, santai aja.”
Dan Elvira pun memeluk Nadya.
Semenjak itu, Nadya pun mulai membuka dirinya kepada Elvira dan teman-teman
lainnya.
Komentar
Posting Komentar